Oleh H.Sugeng Wanto
S.Ag.MA
Penulis Adalah
Pembina “Kampung Qur’ani” Bandar Setia
Dan Ketua
Program Studi Ilmu Alqur’an dan Tafsir (IAT) FUSI UIN SU Medan
Al-Qur’an Adalah sumber
ajaran Islam di setiap dimensi
kehiupan. Ia merupakan petunjuk bagi umat manusia dan pembeda mana yang hak dan
yang bathil.
(Lihat QS.
AL-Baqarah(2)/Hudan Lilmutaqqin:2;185/Hudan Linnasi Wa Bayyinatin Minal Huda
Wal Furqan). M.Quraish Shihab dalam AL-Misbah menegaskan bahwa AL-qur’an adalah
kitab yang petunjuknya telah mencapai kesempurnaan sehingga dia tidak sekedar
berfungsi memberi petunjuk, tetapi ia adalah perwujudan dari petunjuk itu.
Alqur’an adalah penampilan dari hidayah Illahi.
Menurut umar Syihab dalam
kontekstualitas Alqur’an: “Alqur’an adalah kitab suci terahir yang di turunkan
oleh ALLAH kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW untuk di jadikan
sebagai pedoman hidup. Petunjuk-petunjuk yang dibawanya pun dapat menyinari
seluruh isi alam ini.”jadi, manakala umat islam benar-benar menjadikan Alqur’an
sebagai sumber dan pedoman hidupnya maka pastilah akan mendapat kan kebahagiaan
dalam hidup di dunia maupun di akhirat .
Namun,menurut syekh Muhammad
Al-Ghazali (seorang Da’i/ulama dari mesir, wafat tahun 1416 H/1996 M di Riyadh)
dalam Kaifa Nata’amal Ma’al Qur’an(Edisi Terjemah : Alqur’an Kitab Zaman Kita
)mengatakan bahwa persoalan besar nya hari ini adalah bagaimanakah sikap umat
islam terhadap Alqur’an saat sekarang ini?; apakah umat islam sudah dekat
dengan Al qur’an dan menjadikannya sebagai sumber pergerakan dan penerang
kehidupan?. Lebih jauh ia menegaskan: “Gambaran umat islam terhadap Alqur’an
membutukan studi yang mendalam. Hal ini disebabkan umat islam, setelah abad
pertama hijriah, banyak menitik beratkan kepada masalah-masalah yang berkaitan
dengan bacaan Alqur’an, ilmu tajwid dan
terpaku pada hafalan-hafalan teks-teks Alqur’an semata.mereka tidak begitu
mementingkan aspek dialogisnya sehingga mengakibatkan tertinggalnya umat islam
dari bangsa-bangsa lain. Umat islam dalam membaca Alqur’an tidak hanya
menginginkan berkah, tapi disertai dengan memahami dan menghayati maknanya
secara mendalam serta mengamalkanya dalam kehidupan. Allah SWT berfirman: “ ini
adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu dengan penuh berkah supaya
mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang
yang mempunyai pikiran. (QS.Shad(38):29)”. Untuk itu mari kita membaca(iqra)
Alqur’an tidak hanya secara zahir tapi memahami makna yang terkandung di
dalamnya, menganalisisnya dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari . Upaya harus selalu kita lakukan, seperti
membekali anak-anak kita khusus nya di Desa Bandar Setia ini agar semakin mencintai Alqur’an. Untuk
itu, Program”Kampung Qur’ani”di Desa Bandar Setia adalah salah satu cara untuk
membekali generasi kita ke depan menjadi generasi Qur’ani. Marilah kita mendukungnya
agar kita mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah SWT. Amin.....
Alqur’an jalan lurus
Salah satu tema Alqur’an yang
berhubungan dengan aktivitas manusia dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaana(hasanah) di dunia dan di akhirat adalah
kemampuan manusia untuk mendapat kan jalan lurus (al-shirat
al-mustaqim)dan berjalan di atas jalan yang lurus itu. Berkaitan dengan
jalan lurus ini Aminur Nuruddin menuliskan dalm jamuan Ilhi bahwa jalan lurus
(al-shirat al-mustaqim)
disebut oleh Alqur’an sebanyak 45 kali.jalan lurus itu pernah ditempuh
orang-orang sebelum kita,yang menurut Alqur’an di kategorikan sebagai orang
yang mendapat nikmat dan anugerah Allah,yaitu para Nabi,shiddiqin,syuha dan shalihin (QS.An-Nisa’:69).
Kalau
Alqur’an menginformasikan kepada kita bahwa telah ada orang yang mampu berjalan
lurus,maka kita sebagai pewaris Alqur’an,juga harus dapat berjalan di jalan
yang lurus itu.Kalau tidak,kita khawatir bahwa kita termasuk orang-orang yang
dikeluhkan oleh Rasulullah kepada Allah SWT dalam firmannya: “Ya Tuhanku,
sesungguhnya sebagian dari kaumku menjadikan Alqur’an ini sebagai sesuatu yang
tidak diacuhkan “.(QS.Al-Furqan:30).
Jalan lurus adalah jalan yang menampung semua orang yang
berjalan menuju Ridho Allah, Jalan kedamaian
(subul al-salam) ,jalan orang
yang kembali kepada Allah (sabil man
anaba ila Allah),at-thariq al-mustakim. Allah SWT berfirman: “(Dengan
Alqur’an) Allah membimbing orang –orang yang bekerja keras menuju Ridho Nya ke
jalan-jalan kedamaian ,dan dengan Alqur’an itu pula Allah mengeluarkan mereka
dari kegelapan menuju cahaya terang benderang dengan seizinNya dan membimbing
mereka berjalan di jalan lurus.”(QS.Al-Maidah:16)
Sebagai umat
beriman yang berjalan di jalan lurus, sudah tentu dalam setiap aktivitas kita
apakah kita sebagai abdi negara, pimpinan di tempat kerja, kepala keluarga,ibu
rumah tangga dan lain-lain akan selalu menjadikan Alqur’an sebagai panduan
hidup agar tercipta hasil yang berkualitas dan sesuai harapan serta di bawah
keridhaan Allah SWT. Alqur’an adalah panduan kita menuju jalan lurus dan
komitmen diatasnya. Manakala ini bisa kita wujudkan insyaallah hari ini akan
lebih baik bila dibandingkan dengan hari kemarin. Pemimpin harus baca Alqur’an, pahami maknanya dan amalkan dalam
memimpin masyarakat. Demikian pula yang lainnya. Semoga kita semua manjadi ahlul Qur’an yang senantiasa dekat
dengan Alqur’an. Kami keluarga besar”Ikatan Da’i Muda Qur’ani (IDMQ)” dengan
salah satu programnya “Kampung Qur’ani” yang membina generasi masa depan agar
kelak mereka menjadi pemimpin yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT menghimbau untuk bersama-sama aktif
menjadikan Bandar Setia menjadi kampung Qur’ani. Yakinlah apapun yang
bapak/ibu/saudara/i bantukan dan sedekahkan untuk generasi Alqur’an Allah pasti
akan meberikan balasan yang berlipat
ganda .Semoga kita mampu menjadikan umat Islam lebih baik dan diberkahi Sang Shahibul Kalam yaitu Allah SWT.Wallahu a’lamu.
Buletin Kampung Qur'ani
Penanggung Jawab : | IDMQ Center Sumatra Utara |
Pembina: | Prof.Dr.H.Amroeni,M.Ag. |
Pimpinan Redaksi: | H.Sugeng Wanto,S.Ag.,MA |
Redaktur pelaksana: | Fadlan Khoiri,S.Th.I |
Alamat: | Terusan Dusun II, Gang Nusa, Bandar Setia |